HUBUNGAN
GIZI DENGAN PMS (PRE MENSTRUASI SYNDROM)
PMS terjadi pada perempuan diberbagai usia
mulai menarche(pertama kali menstruasi) hingga menjelang menopose. Usia menarche
sangat dipengaruhi oleh status gizi. Status gizi yang baik akan mengalami
menarche tepat waktu, sedangkan status gizi yang lebih akan mempercepat
menarche. Namun status gizi yang kurang akan mengalami keterlambatan menarche.
Status gizi dipengaruhi oleh asupan makan dan aktivitas fisik. Asupan makan
yang baik sebaiknya komposisi makanan sehari-hari didasarkan pada tabel Angka
Kecukupan Gizi Indonesia yang dikelompokan berdasaran usia. Aktivitas fisik
yang dimaksud adalah kegiatan sehari-hari termasuk olahraga.
PMS (PRE MENSTRUASI SYNDROM) adalah gejala yang timbul pada
sebelum mulai menstruasi dan akan hilang pada akhir menstruasi. PMS ini terjadi
selama akan menstruasi, sekitar 6 hari sebelum menstruasi.Gejala yang paling
sering ditemukan adalah mudah tersinggung, perasaan sedih berubah Gejala ini
mulai dirasakan 7-10 hari menjelang menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas
sehari-hari dan menghilang setelah menstruasi.
Pre Menstruasi Syndrom |
Faktor yang meningkatkan risiko PMS
Perempuan yang pernah melahirkan
PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa
anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi
Status perkawinan
Perempuan yang sudah menikah lebih banyak
mengalami PMS dibandingkan yang belum menikah
Usia
PMS semakin sering dan mengganggu dengan
bertambahnya usia, terutama antara usia 30-45 tahun
Stres
Faktor stres memperberat gangguan PMS
Diet
Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula,
garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan dapat
memperberat gejala PMS
Kekurangan zat-zat gizi
seperti kurang vitamin B (terutama B6),
vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan
minuman beralkohol juga dapat memperberat gejala PMS.
Kegiatan fisik
Kurang berolahraga dan aktivitas fisik dapat
menyebabkan semakin beratnya PMS
Pencegahan dengan Makanan bergizi
- Membatasi konsumsi makanan seperti tinggi gula, tinggi garam, daging merah (sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
- Kurangi rokok dan alkoholatau berhenti merokok dan alkohol
- Konsumsi protein yang cukup (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
- Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
- Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
- Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
- Meningkatkan konsumsi sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, sawi.
- Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
- Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
Pendukung
- Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur. Olahraga 30 menit selama tiga kali seminggu.
- Menghindari dan mengatasi stres.
- Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
Upaya
lain
- mengompres perut bagian bawah yang terasa nyeri dengan air panas,
- beristirahat atau berbaring
- meminum obat pereda nyeri (konsultasikan dengan dokter)
Gizi yang baik yaitu asupan sesuai dengan
tabel Angka Kecukupan Gizi Indonesia dan status gizi yang normal dapat
mengurangi keluhan PMS. Ada hubungan yang negatif antara status gizi dengan PMS.
Ada perbedaan signifikan antara asupan gizi yang baik dengan kejadian PMS.
Keluhan PMS semakin berkurang jika asupan Gizi, status Gizi dan aktivitas
fisik, yaitu olah raga teratur minimal 30 menit selama
tiga kali seminggu.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan :)