Menu Sehat Penyakit Gagal Ginjal Kronik

star

Menu Diet Gagal Ginjal Kronik

Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urin.


Sebagian besar penyakit ginjal menyerang nefron, mengakibatkan kehilangan kemampuannya untuk menyaring. Kerusakan pada nefron dapat terjadi secara cepat, sering sebagai akibat pelukaan atau keracunan. Tetapi kebanyakan penyakit ginjal menghancurkan nefron secara perlahan dan diam-diam. Kerusakan hanya tertampak setelah beberapa tahun atau bahkan dasawarsa. Sebagian besar penyakit ginjal menyerang kedua buah ginjal sekaligus.

Protein berasal dari bahasa Yunani, yaitu proteos berarti yang utama atau didahulukan. Jumlah dan jenis protein yang diberikan pada pasien PGK pre dialisis dalam bentuk diet Rendah Protein sangat penting untuk diperhatikan karena protein berguna untuk mengganti jaringan yang rusak, membuat zat antibodi, enzim dan hormon, menjaga keseimbangan asam basa, air, elektrolit, serta menyumbang sejumlah energi tubuh. Protein dibuat dari 20 asam amino penyusun protein, 11 diantaranya dapat disintesis oleh tubuh, dan 9 sisanya disebut asam amino esensial yang diperoleh dari bahan makanan, yaitu Leusin, Isoleusin, Valin, Triptofan, Fenilalanin, Metionin, Treonin, Lisin dan Histidin. Dari asam amino, 8 diantaranya dibutuhkan oleh orang dewasa, sedangkan Histidin dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Bahan makanan yang mengandung semua asam amino disebut lengkap protein, seperti telur, daging, ikan, susu, unggas, keju. Oleh karena itu, protein hewani biasa disebut sebagai protein bernilai biologi tinggi. Bahan makanan nabati, misalnya beras dan kacang-kacangan, mengandung asam amino esensial yang terbatas atau tidak lengkap. Oleh karena itu, dikatakan mengandung protein bernilai biologi rendah.

Penatalaksanaan Menu Diet Rendah Protein


Kedelai dan hasil olahannya, yaitu tempe, tahu dan susu kedelai, mengandung asam amino esensial walaupun ada 1 asam amino yang kurang, terbatas fungsinya hanya untuk pemeliharaan, tidak untuk pertumbuhan (Limiting Amino Acid) yaitu metionin. Demikian pula asam amino esensial lisin kurang pada beras dan triptopan kurang pada jagung, akan tetapi apabila bahan makanan yang mengandung asam amino terbatas dikonsumsi secara bersamaan dalam hidangan sehari-hari, dapat saling melengkapi kekurangan dalam asam amino esensial. Sebagai contoh, nasi yang terbatas lisin dimakan bersamaan dengan tempe yang terbatas pada metionin didapatkan campuran yang memungkinkan saling melengkapi dalam asam aminonya untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Metode penilaian kualitas protein dahulu menggunakan Protein Efficiency Ratio (PER) yang berdasarkan respon pertumbuhan pada pemberian sejumlah protein. Saat ini, penilaian mutu protein digunakan Protein Digestibility Corrected Amino Acid Score (PDCAAS) yang menggambarkan jumlah asam amino dari protein dan tingkat daya cernanya pada manusia. Dengan metode ini, protein kedelai mempunyai nilai yang sama dibandingkan dengan putih telur dan protein susu, kecuali asam amino methionin yang harus ditambah.

Sumber protein dari kacang-kacangan dan produk kedelai, seperti tempe, tahu, susu acang juga mengandung kalium dan fosfor yang cukup tinggi, sehingga untuk mencegah hiperkalemia dan hiperfosfatemia tetap dibutuhkan pengikat fosfor dan kalium yang adekuat. Produk kedelai cukup aman untuk selingan pengganti protein hewani sebagai variasi menu dengan jumlah sesuai anjuran. Akan tetapi tidak untuk suplemen atau tambahan sehingga melebihi kebutuhan. Susu kacang kedelai dapat pula digunakan sebagai pengganti susu sapi. Hal positif yang didapat dari protein nabati adalah mengandung phytoestrogen yang disebut isoflavon yang memberikan banyak keuntungan pada PGK.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan didapatan protein dari kedelai dapat menurunkan proteinuria, hiperfiltrasi, dan proinflamato cytokines yang diperkirakan dapat menghambat penurunan fungsi ginjal lebuh lanjut. Penelitian lain mengenai diet dengan protein nabati pada pasien PGK adalah dapat menurunkan ekresi urea, serum kolesterol total dan LDL sebagai pencegah kelainan pada jantung yang sering dialami pada pasien PGK. Pada binatang percobaan dengan penurunan fungsi ginjal yang diberi casein dibandingkan dengan protein kedelai setelah 1-3 minggu didapatkan menunda penurunan fungi ginjal lebih lanjut.

Contoh Menu (Modifikasi)

Pasien PGK dengan terapi konservatif komposisi protein hewani:nabati = 50%: 50%. Menu dibuat untuk pasien PGK pre HD pria 62 tahun dengan BB 66 kg dan TB 173 cm.

Nilai gizi : Energi ± 2000 kkal, protein ± 40 g, lemak ± 58 g, KH ± 335 g.
Waktu
Menu
Jumlah
Gram
URT*
Pagi
Nasi
Tumis Tahu
Madu
Susu
Gula
100
75
40
15
13
¾ gls
1 ptg sdg
2 saset
3 sdm
1 sdm
Pkl 10.00
Kue Talam
Teh
Gula
50

13
1 porsi

1 sdm
Siang
Nasi
Rolade Daging
Cap-cay Goreng
Stup Nanas
150
50
50
100
1 gls
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg
Pkl 16.00
Kue Mangkok
Fla Sirup
50
30
1 ptg sdg
3 sdm
Malam
Nasi
Ayam Goreng
Stup Buncis-Wortel
Koktail Pepaya
150
40
50
100
1 gls
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg
*URT = ukuran rumah tangga, sdm = sendok makan, ptg = potong, gls = gelas, sdg = sedang, btr = butir, bks = bungkus

Contoh Menu Konvensional

Pasien PGK dengan terapi konservatif komposisi protein hewani ≥ 60 %. Menu dibuat untuk pasien pria PGK pre HD 61 tahun dengan BB 66 kg dan TB 173 cm.

Nilai gizi : Energi ± 2030 kkal, protein ± 40 g, lemak ± 60 g, KH ± 336 g.
Waktu
Menu
Jumlah
Gram
URT*
Pagi
Nasi
Telur Balado
Madu
Susu
Gula
100
75
40
20
13
¾ gls
1 btr kcl
2 saset
4 sdm
1 sdm
Pkl 10.00
Kue Talam
Teh
Gula
50

13
1 porsi

1 sdm
Siang
Nasi
Beefsteak Daging
Stup Buncis + Wortel
Stup Nanas
150
50
50
100
1 gls
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg
Pkl 16.00
Puding
Sirup
50
30
1 ptg sdg
3 sdm
Malam
Nasi
Ayam Panggang
Cap Cay Goreng
Pepaya
150
40
50
100
1 gls
1 ptg sdg
½ gls
1 ptg
*URT = ukuran rumah tangga, sdm = sendok makan, ptg = potong, gls = gelas, sdg = sedang, btr = butir, bks = bungkus

Sumber :

Triyani Kresnawan. HMS Markun. Diet Rendah Protein Dan Penggunaan Protein Nabati Pada Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Ahli Gizi Instalasi Gizi RSCM Jakarta. Divisi Ginjal Hipertensi Bag. Penyakit Dalam FKUI-RSCM.


Menu Sehat Penyakit Gagal Ginjal Kronik
star

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan :)