Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia
Hari pangan sedunia (HPS) diperingati setiap tanggal 16 oktober. Pada tanggal ini juga merupakan hari lahirnya badan pangan dunia Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 1945. Salah satu bentuk keperdulian badan pangan yang berada dibawah World Health Organization (WHO) terhadap masalah pangan dunia adalah konferensi FAO ke 20, bulan Nopember 1976 di Roma yang memutuskan untuk dicetuskannya resolusi No. 179 mengenai World Food Day. Resolusi disepakati oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia, menetapkan bahwa mulai tahun 1981 segenap negara anggota FAO setiap tanggal 16 Oktober memperingati Hari pangan sedunia (HPS).
Saat ini, pertumbuhan Produksi pangan nasional rata-rata negatif dan cenderung menurun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk selalu positif yang berarti kebutuhan terus meningkat. Keragaman total produksi dan kebutuhan nasional dari tahun ke tahun pada ketiga komoditas pangan utama menunjukkan kesenjangan yang terus melebar. Ancaman kerawanan pangan dapat terus berlanjut menjadi krisis pangan mengingat pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat. Kekhawatiran Maltus didasarkan pada hipotesis bahwa ketersediaan pangan tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk sebagai akibat keterbatasan tanah dan laju jumlah penduduk yang tidak terkendali.
Keadaan ini menyebabkan kelangkaan bahan pangan terjadi. Akibatnya, harga bahan makanan pokok melambung tinggi. Harga pangan yang tinggi khususnya beras sebagai makanan pokok bangsa Indonesia, menyebabkan masyarakat terimpit beban hidup yang sangat berat karena daya beli yang tertekan hingga titik terendah. Rendahnya daya beli mengakibatkan masyarakat menjadi semakin miskin. Untuk menghadapi kesulitan ekonomi yang masif akibat kenaikan harga pangan, masyarakat menyiasati dengan mengurangi kuantitas dan kualitas makanan sehingga mengakibatkan kelaparan dan kurang gizi bahkan meninggal dunia.
Petani Indonesia
Petani Indonesia |
Dalam UU No. 7 Tahun 1996, pengertian ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau. Ketahanan pangan nasional tidak mensyaratkan untuk melakukan swasembada Produksi pangan karena tergantung pada sumberdaya yang dimiliki.
Petani di Indonesia mempunyai peran penting dalam ketahanan pangan dan menggerakkan roda pertanian secara luas, yang memberikan pangan untuk segenap elemen bangsa. Petani menjalankan sebagian besar aktivitas produksi bahan pangan di dunia. Mereka juga melestarikan sumber daya alam dan keragaman hayati. Petani adalah landasan pertanian dan sistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Tidak heran bahwa petani adalah superhero bagi Pangan dan gizi Bangsa Indonesia, merekalah para Petani pejuang pangan dan gizi bangsaku.
Sangat sulit untuk mencapai ketahanan pangan mengingat pertambahan jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan produktivitas bahan pangan. Ditambah lagi mayoritas penduduk Indonesia sangat menggantungkan konsumsi makanan pokoknya pada beras. Salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan adalah harus diterapkannya penganekaragaman/divesifikasi pangan berbasis sumber pangan lokal. Selain dapat mengurangi ketergantungan konsumsi terhadap beras diversifikasi juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor baik impor beras maupun gandum. Dari sudut pandang kegizian diversifikasi dapat meningkatkan asupan gizi seimbang karena mengkonsumsi beraneka ragam makanan. Sehingga tujan akhir ketahanan pangan di Indonesia yaitu, terwujudnya SDM yang mampu hidup sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutkan dapat terwujud dengan lagi – lagi menjadikan Petani tulang punggung Pangan dan gizibangsaku.
Dibalik banyak masalah pangan dan kekurangan gizi yang sedang marak di Indonesia, para petani selalu membantu memproduksipangan yang berkualitas untuk gizi bangsa ini. Petani banyak memproduksi berbagai macam bahan pangan lokal yang sangat penting untuk menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini mencangkup kehidupan bangsa Indonesia sehingga sangat jelas Petani hidup dan mati bangsaku adalah sebutan yang sangat tepat bagi para petani Indonesia.
Referensi :
http: bkp.pertanian.go.id. 2015
Kementerian Perdagangan.2013.Dinamika konsumsi pangan Masyarakat Indonesia. Pdf journal AS Hikam, M (Editor). 2015. Memperkuat Ketahanan Pangan Demi Masa Depan Indonesia 2015-2025. Jakarta; Rumah buku.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan :)