Diet REST (Rendah Energi Seimbang dan Teratur) Dari Ahli Gizi Indonesia (Rita Ramayulis, DCN, M.Kes)

star
Diet REST adalah diet yang memperbolehkan anda makan apa saja, semua makanan yang anda suka silahkan untuk dimakan. Diet REST juga tidak melarang anda sarapan. Diet REST juga tidak menghilangkan jatah makan malam, anda tetap bisa makan tiga kali sehari. Selain itu, anda juga tetap bisa ngemil. Dengan demikian, anda tidak akan pernah merasakan kelaparan, lemas, apalago sampai mengalami hipoglikemi atau penurunan glukosa darah. Yang pasti dengan diet REST anda tetap bisa bersosialisasi baik dengan teman-teman kantor atau sekolah. Saat berkumpul dengan teman anda, tidak lengkap rasanya jika ada makanan dan akan menjadi aneh jika anda tidak ikut makan.

Prinsip Diet REST

Pada prinsipnya, diet REST adalah menurunkan asupan energi total dengan tetap mengeyangkan. Anda tetap mengonsumsi makanan dengan volume sesuai, mengandung zat gizi lengkap dan seimbang, serta frekuensi makan minimal 3 kali sehari. Selain itu, jarak makan teratur serta jenis dan jumlah makan sesuai dengan kebutuhan. Dalam Diet REST, anda diharuskan untuk mengontrol emotional eating.

Prinsip I : DER (Densitas Energi Rendah)

Densitas energi rendah adalah jumlah energi pada suatu hidangan makanan dalam berat atau volume tertentu. Suatu hidangan makanan dengan densitas energi rendah akan menyediakan energi relative lebih rendah dibandingkan dengan yang berdensitas energi tinggi dalam berat yang sama.

Konsumsi makanan dengan DER telah dimasukkan dalam Dietary Guidelines for America 2005 sebagai strategi untuk mengurangi konsumsi energi. Banyak penelitian menemukan bahwa konsumsi makanan dengan DER berhubungan dengan berat badan yang lebih sehat. Konsumsi makanan dengan DER dapat menurunkan berat badan secara bermakna. Penelitian dari Dewi dkk. (2013) menjelaskan bahwa kelompok yang mengonsumsi lebih banyak makanan berdensitas energi rendah memiliki kualitas makanan yang lebih baik dan indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi makanan berdensitas energi tinggi. Kualitas diet yang rendah berhubungan dengan tingginya konsumsi makanan berdensitas energi tinggi yang dapat berdampak pada peningkatan IMT.

Asupan makanan untuk perempuan dinyatakan memilki densitas energi normal apabila makanan yang dikonsumsi dalam sehari memilki densitas energi 1,45 – 1,98 kcal/g dan dinyatakan tinggi apabila densitas >= 1,99 kcal/g. Asupan makananuntuk laki-laki dinyatakan memiliki densitas energi normal apabila densitas energi 1,53 – 2,08 kcal/g dan dinyatakan tinggi apabila densitas >= 2,09 kcal/g.

Berikut ini Tabel bahan makanan dengan Densitas Energi Rendah
Nama Bahan
Nilai Densitas Energi
(kcal/g)
Nama Bahan
Nilai Densitas Energi
(kcal/g)
Air Putih
0
Lobak
0,2
Agar-agar
0
Nangka muda
0,5
Air kelapamuda
0,2
Oyong
0,2
Cuka
0,1
Papaya muda
0,3
Kecap
0,5
Pare
0,3
Kerang
0,6
Rebung
0,3
Sari kedelai
0,4
Selada
0,2
Telur ayam bagian putih
0,5
Sawi
0,2
Telur bebek bagian putih
0,5
Seledri
0,2
Susu kambing
0,6
Taoge kacang hijau
0,2
Susu sapi
0,6
terong
0,2
Yoghurt
0,5
Tomat
0,2
Buncis
0,4
Tekokak
0,3
Bit
0,4
Terong belanda
0,5
Bayam
0,4
Wortel
0,4
Bayam merah
0,5
Apel
0,6
Bawang Bombay
0,5
Arbei/anggur
0,4
Bawang merah
0,4
Belimbing
0,4
Cabai merah besar
0,3
Bengkuang
0,6
Cabai hijau
0,2
Duku
0,6
Daun kemangi
0,4
Jambu biji
0,5
Daun bawang
0,3
Jambu bol
0,6
Daun ubi jalar
0,5
Jeruk bali
0,6
Daun katuk
0,6
Jeruk manis
0,5
Daun pakis
0,4
Jeruk nipis
0,4
Genjer
0,3
Jambu air
0,5
Jamur kuping segar
0,2
Kedongdong masak
0,4
Jahe
0,5
Langsat
0,6
Kangkung
0,3
Lemon
0,4
Kunyit
0,6
Mangga golek
0,6
Kacang panjang
0,4
Manggis
0,6
Kapri muda
0,4
Mangga harumanis
0,5
Mentimun
0,1
Nanas
0,5
Kembang kol
0,3
Papaya
0,5
Kol putih/merah
0,3
Semangka
0,3
Labu siam
0,3


 Sumber : Ramayulis, R (2013) Analisis Densitas Energi Berdasarkan DKBM, Kemenkes 1996

Prinsip II : GIS (Gizi Seimbang)

Dalam diet gizi seimbang (GIS), tidak ada larangan jenis makanan tertentu dan tidak ada juga makanan tertentu yang dijadikan sebagai makanan “dewa”, artinya makanan yang terbaik yang harus dikonsumsi setiap saat. Prinsip pertama yang dianjurkan adalah mengonsumsi aneka ragam makanan sesuai kebutuhan terutama saat makan utama (siang dan sore). Aneka ragam makanan sangat diperlukan karena tidak ada satu jenis makanan pun yang mengandung zat gizi lengkap kecuali ASI.
Aneka ragam makanan dalam gizi seimbang digambarkan secara jelas pada tumbeng gizi seimbang. Tumpeng gizi seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng, yaitu satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil dna di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan tumpeng menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari.

Baca juga Pedoman Gizi Seimbang (PGS)

Prinsip III : FRET (Frekuensi Teratur)

Dengan melakukan diet penurunan berat badan bukan berarti frekuensi makan dikurangi. Banyak diet penurunan berat badan yang menganjurkan untuk makan hanya 2 kali sehari tanpa selingan atau ekstrime lagi adalah hanya 1 kali makan dalam sehari. Pada kajian ilmiah diketahui bahwa makanan yang paling lama bertahan di lampung adalah 4 jam dan setelah itu jika lambung dalam keadaan kosong, maka tubuh akan melakukan mekanisme adaptasi dengan memberikan sinyal lapar. Apakah nyaman anda berada dalam keadaan lapar. Saat seseorang berada dalam keadaan lapar maka akan mempengaruhi kondisi psikisnya yang membayangkan makanan tertentu sehingga tubuh akan memproduksi enzim pencernaan. Produksi enzim pencernaan yang tidak segera digunakan atau berlebih akan membuat radang pada organ pencernaan. Apabila hal ini terjadi bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti lambung perih dan mual. Namun, anda yang memilki kepentingan lain seperti kepentingan agama makan keadaannya menjadi berbeda karena ada mekanisme adaptasi.
Oleh karena itu, dalam diet penurunan berat badan ini, frekuensi makan tetap diberikan sesuai anjuran normal, yaitu 3 – 6 kali. Porsi makan dibuat besar, tetapi dengan densitas energi rendah dengan tujuan bisa memberikan rasa kenyang. Dengan frekuensi seperti ini, anda bisa hidup normal artinya anda bisa sama dengan orang-orang yang sedang tidak menjalankan diet penurunan berat badan.

Selain frekuensi makan yang tetap sesuai dengan kaidah normal, perlu juga diperhatikan bahwa pola makan harus teratur. Dengan jam makan yang teratur setiap hari, metabolisme tubuh anda akan menjadi sangat sempurna sehingga kerja organ pencernaan anda akan menjadi lebih efisien. Arti teratur adalah ketika hari ini anda makan siang pada jam 12 maka biasakan keesokan harinya dan seterusnya makan siang anda pada jam yang sama.

Prinsip IV: Stop E (Emotional Eating)

Emotional eating yaitu suatu kebiasaan makan berlebihan dalam jumlah besar hanya karena nafsu makan dan perasaan yang disebabkan leh emosi bukan rasa lapar. Kecenderungan yang terjadi adalah tidak hanya makan dalam jumlah berlebihan, tetapi juga mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti makan yang banyak mengandung gula, garam, dan minyak (lemak). Saat orang mengalami emotional eating, dia tidak akan pernah memilih sayur dan buah sebagai makanan utamanya.
Pada umumnya, penyebab utama seseorang mengalami emosional eating adalah karena rasa bosan akibat rutinitas dank arena emosi yang tidak stabil yang bisa saja disebabkan karena stress pekerjaan, rumah tangga dan lain-lain.
Referensi :

Rita Ramayulis, DCN., M.Kes. 2014. Slim is Easy (Cara Ajaib Menurunkan Berat Badan Dengan Diet REST). Penebar Swadaya Grup. Jakarta.



Diet REST (Rendah Energi Seimbang dan Teratur) Dari Ahli Gizi Indonesia (Rita Ramayulis, DCN, M.Kes)


star

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan :)