Kiat Menjalani Diet Food Combining

star

Penerapan Food Combining Diet

Pada masa sekarang ini semakin banyak masyarakat yang mengidap berbagai macam penyakit. Beberapa gaya hidup yang tidak teratur seperti kurang berolahraga, kurang minum air putih, melewatkan sarapan, merokok dan mengonsumsi makanan dengan kalori yang tinggi. Faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang adalah kesehatan, karena kesehatan memiliki pengaruh sangat vital terhadap produktivitas manusia. Salah satu cara untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah mengatur pola makan. Bayak pola makan sehat yang bisa diterapkan agar tubuh tidak mudah terserang penyakit, contohnya dengan mengkombinasikan makanan. Pola kombinasi makanan saat ini sangat terkenal didunia dan sering disebut food combining. Food combining adalah pola makan dengan cara mengombinasikan bahan makanan contohnya nabati dengan sumber hewani dengan siklus pencernaan makanan, penyerapan dan pembuangan.

Prinsip dasar penerapan food combining

Food combining menerapkan standar gizi seimbang yang saat ini sedang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia yaitu Pesan Gizi Seimbang. Pemilihan bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral harus selaras dengan siklus metabolisme tubuh saat menerapkan pola makan food combining. Tujuan utama pola diet sehat ini agar proses pencernaan makanan dalam tubuh, penyerapan sari – sari makanan dan pembuangan sampah makanan berlangsung secara efektif dan efisien. Hal ini memungkinkan tubuh untuk mengoptimalkan beban kerja sehingga dapat melakukan aktivitas sesuai dengan kapasitasnya.
Food Combining Process

Hal yang paling utama dalam food combining adalah tidak disarankan untuk menyantap nasi, lauk pauk, sayur dan buah secara bersamaan namun hanya dipisah menurut kelompok bahan makanan dan dikombinasikan. Berikut ini prinsip dasar untuk menerapkan pola makan dengan diet food combining yang wajib dipahami.

Mengonsumsi makanan alami

Menjauhi makanan yang telah diproses, kemudian mengonsumsi makanan segar dan alami merupakan salah satu prinsip food combining. Buah segar dan sayuran menjadi bagian utama menu sehari – hari penerapan diet ini. Meski demikian, kita tidak perlu takut merasa lapar, karena kita dibebaskan mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang bisa membuat kenyang serta lauk pauk sebagai sumber protein.

Tidak mengonsumsi makanan olahan  dengan pengawet alami maupun buatan

Penerapan diet ini sebaiknya tidak mengonsumsi makanan olahan seperti makanan kaleng, makanan awetan (sawi asin, abon, manisan buah) dan makanan yang mengandung bahan tambahan makanan seperti pewarna makanan dan Monosodiumglutamat (MSG), kecuali yogurt dan tempe karena kandungan fitokimia jenis fitoesterogen di dalamnya justru menjadi makin kaya setelah melalui proses fermentasi.

Selain itu, bahan makanan yang mengalami proses pemucatan, pengasapan, pengawetan, penambahan esens, sebaiknya tidak dikonsumsi. Konsumsi beras merah atau beras putih tumbuk lebih baik untuk pelaku diet ini.

Mengombinasi makanan sesuai siklus alami metabolisme tubuh

Berdasarkan penelitian tentang siklus fisiologi menunjukkan bahwa setiap fungsi tubuh memiliki irama aktifitas biologi yang bekerja secara sistematis dalam siklus atau putaran 24 jam tanpa henti. Tubuh melakukan 3 aktivitas pengolahan asupan makanan secara simultan selama 24 jam, yaitu mencerna makanan, menyerap sari makanan dan membuang sampah makanan. Berikut ini adalah siklus alami tubuh manusia :
Pembuangan Sampah Makanan
(Jam 4 pagi – 12 siang)
Konsumsi makanan yang rendah energi
Mencerma makanan
(Jam 12 siang – 8 malam)
Konsumsi makanan yang tinggi akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral dengan porsi yang cukup
Penyerapan Sari makanan
(jam 8 malam – 4 pagi)
Hentikan makan karena proses metabolisme sedang berjalan pada jam ini

Jelas bahwa perbedaan diet ini menerapkan 3 fase aktivitas tubuh yang selama ini mindset dimasyarakat hanya mementingkan energi dari asupan makanan dengan makanan semua jenis makanan dalam waktu yang bersamaan. Prinsip diet ini menerapkan pengaturan kombinasi makanan yang tidak memberatkan penggunaan energi dalam proses penyerapan makanan dalam tubuh. Pengaturan ini memang sangat penting sebab setiap jenis makanan memerlukan enzim yang tepat pada saat dicerna baik sumber gizi makro maupun mikro.

Baca juga Diet REST (Rendah Energi Seimbang Teratur)

Jaga keseimbangan asam – basa tubuh

Kesehatan tubuh bisa tetap terjaga jika jaringan tubuh dan darah memiliki pH yang sifatnya netral (pH 6,3 – 7, 1) atau lebih cenderung basa. Pengaturan asupan yang tepat dalam food combining dapat membantu mempertahankan kondisi tersebut jika mengikuti pola yang benar yaitu mengombinasikan antara makanan pembentuk asam dengan makanan basa.
Basa
Kategori Makanan
Asam
Tinggi Basa
Basa
Rendah Basa
Rendah Asam
Asam
Tinggi Asam
Stevia
Sirup maple
Sirup beras
Madu alam
Gula merah
Pemanis
Madu olahan
Molases
Gula Pasir
Karamel
Pemanis Sintetis
Lemon, limau, semangka, mangga, papaya
Kurma, kesemek, melon, anggur,  papaya, kiwi, apel, pir, kismis
Jeruk, pisang, ceri, nanas, peach, alpukat
Buah – buahan
Plum, jus buah kalengan/olahan

Buah prum
Asparagus, bawang, jus sayuran, peterseli, bayam mentah, brokoli, bawang putih
Oyong, labu, kapri, bit, seledri selada, bokor, cukini, ubi jalar, carob
Wortel, tomat, jagung mentah, jamur, kol, kacang polong, buah zaitun, kedelai, tahu, tempe
Polong – polonga, sayur sayuran
Bayam dimasak, kacang merah, kacang panjang
Pecan, kacang mete
Cokelat

almond
chestnut
Kacang – kacangan biji - bijian
Biji labu, biji bunga matahari
Beras putih, oat, rye
Kacang tanah, walnut
Minya zaitun
Minyak biji rami
Minyak kamelia
Minyak
Minyak jagung





Serealia
Wholegrains, beras merah

Gandum, tepung terigu, kue, roti, pasta



Daging/ ikan
Ikan laut dalam
Susu sapi mentah, kalkun, ayam, kambing
Sapi, babi, seafood

ASI
Keju susu kedelai, susu kedelai, susu kambing, whey
Telur dan produk susu
Telur, mentega, keju rendah lemak, yogurt

Keju, susu sapi olahan es cream
teh  herbal, air jeruk nipis,
teh hijau

Minuman
teh
Kopi
Bir dan soda

Sifat sebagai pembentuk asam-basa in tidak berhubungan dengan rasa bahan makanan. Misalkan jeruk yang asam, tapi air jeruk lemon/nipis merupakan cairan pembentuk basa. demikian juga dengan buah buahan matang yang rasanya asa, seperti jeruk bali, kiwi, stroberi, dan nanas.
Penelitian menyebutkan bahwa proses pencernaan makanan berjalan paling efektif jika jaringan tubuh dan darah (bukan lambung) dalam kondisi netral cenderung basa dengan pH 7,35 – 7,45. Apabila tubuh dalam kondisi asam, makan kita akan menjadi mudah diare dan kembung.

Bebaskan dari takaran konsumsi makanan

Konsumsi makanan dalam jumlah besar diperbolehkan namun kombinasi dan waktunya harus tepat. Ini adalah diet yang baik untuk menurunkan berat badan hingga ideal hingga mencapai kesehatan prima. Semua orang dapat mempraktekkan hal ini, karena sangat mudah dijalani dengan kiat kombinasi makanan yang serasi.

Referensi :


Sakhi A. Sanis A. 2015. Hidup 100 Tahun dengan Food Combining. Trans Idea Publishing. Jogjakarta.


Kiat Menjalani Diet Food Combining


star

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan Baik dan Sopan :)